Kamis, 03 Januari 2013

Blok Persyarafan


PEDOMAN PEMBELAJARARAN BLOK SISTEM PERSARAFAN

I.                   INTRODUKSI

Blok sistem persarafan membahas tentang review anatomi dan fisiologi sistem persarafan, identifikasi data, pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik, dan pengelolaan kasus pada klien dengan gangguan sistem persarafan.dalam upaya untuk memelihara homeostatis, tubuh selalu mengadakan reaksi penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi disekitar atau di dalam tubuh sendiri. Susunan saraf dan endokrin merupakan dua sistem regulasi utama tubuh yang bekerja secara terpadu dan berkesinambungan untuk memelihara homeostatis. Respon tubuh yang cepat terhadap suatu stimulus diregulasi oleh susunan saraf, dimana semua stimulus yang diterima akan segera dihantarkan secara cepat antar sel dan jaringan melalui impuls elektrik dan senyawa kimia (neurotransmitter). Stimulus yang terjadi karena perubahan lingkunagan akan disalurkan melalui saraf ke sumsum tulang belakang dan otak, kemudian akan mengalami proses integrasi, analisa, kombinasi, komparasi, kordinasi, dan akan dihantarkan kembali melalui saraf ke otot dan kelenjar tubuh. Pengaruh gangguan  proses persarafan dapat mengakibatkan gangguan pada system lain  pada semua tingkat usia perkembangan.

II.                STANDAR KOMPETENSI
Standar kompetensi dalam blok persarafan secara umum adalah sebagai berikut
a.    Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan persarafan pada segala tingkat usia dengan menggunakan langkah-langkah proses keperawatan
b.    Melakukan riset ( study literatur) keperawatan sederhana pada pasien dengan gangguan persarafan pada segala tingkat usia

III.             KOMPETENSI DASAR
Dalam mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi pada blok sistem persarafan disini mahasiswa dituntut untuk dapat mencapai target kompetensi diberbagai tingkat usia perkembangan manusia dengan berbagai permasalahanya. Untuk lebih jelasnya diuraikan dibawah ini:
1.      Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai perkembangan anatomi sistem persarafan dari perkembangan sel janin sampai dengan proses degeneratif pada lanjut usia
2.      Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai fungsi fisiologis kerja sistem persarafan secara normal dan bila terjadi gangguan patologis
3.      Mahasiswa dapat menggambarkan mekanisme fisika yang terjadi pada kerja sistem persarafan
4.      Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme kerja biokimia yang terjadi pada sistem persarafan
5.      Mahasiswa dapat menyusun kerangka pathway pada gangguan sistem persarafan
6.      Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai konsep medis gangguan sistem persarafan (definisi, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi)
7.      Mahasiswa dapat menyebutkan mekanisme kerja farmakologi (indikasi, efek samping, kontraindikasi) pada terapi pengobatan penyakit sistem persarafan
8.      Mahasiswa dapat melakukan pengkajian secara terfokus pada klien dengan gangguan sistem persarafan
9.      Mahasiswa dapat menyebutkan dan melakukan persiapan pemeriksaan laboratorium diagnostik terkait pada gangguan sistem persarafan
10.  Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan fisik terkait pada gangguan sistem persarafan
11.  Mahasiswa dapat merumuskan masalah (diagnosa keperawatan) pada klien dengan gangguan sistem persarafan
12.  Mahasiswa dapat menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persarafan
13.  Mahasiswa dapat melakukan implementasi keperawatan (kebutuhan dasar – lanjut) pada klien dengan gangguan sistem persarafan
14.  Mahasiswa dapat melakukan evaluasi pada klien dengan gangguan sistem persarafan
15.  Mahasiswa dapat melakukan pencatatan / pendokumentasian proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistem persarafan
16.  Mahasiswa dapat melakukan penyuluhan kesehatan pada klien dengan gangguan sistem persarafan di tatanan klinik – komunitas
17.  Mahasiswa dapat melakukan tindakan kolaborasi dengan tim gizi untuk klien dengan gangguan sistem persarafan
18.  Mahasiswa dapat mengelola pasien dengan gangguan sistem persarafan
19.  Mahasiswa mampu melakukan bimbingan beribadah pada pasien dengan gangguan sistem persarafan
20.  Mahasiswa dapat melakukan riset keperawatan sederhana pada pasien dengan gangguan sistem persarafan
Semua tujuan tersebut diatas harus dapat dicapai oleh setiap mahasiswa dengan spesifikasi kasus minimal/ dasar pada pasien dengan gangguan sistem persarafan pada berbagaai tingkat usia dan dalam keadaan gawat darurat sekalipun. Adapun kompetensi kasus minimal dalam blok persarafan antara lain sebagai berikut:
NO
Bahan Kajian Kasus
Keterangan
1
Cedera kepala
Anak, Dewasa, Lansia dan Gawat Darurat





Anak, Dewasa, Lansia dan Gawat Darurat


2
Trauma leher
3
Epilepsi
4
Hidrosefalus
5
Peradangan/ infeksi
6
Stroke
7
Gbs
8
Tetanus
9
Kejang demam
10
Parkinson
11
Alzhaimer
12
Cereberal palsy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...