PEDOMAN PEMBELAJARARAN BLOK SISTEM PERSARAFAN
I.
INTRODUKSI
Blok sistem
persarafan membahas tentang review anatomi dan fisiologi sistem persarafan,
identifikasi data, pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik, dan pengelolaan
kasus pada klien dengan gangguan sistem persarafan.dalam upaya untuk memelihara
homeostatis, tubuh selalu mengadakan reaksi penyesuaian terhadap perubahan yang
terjadi disekitar atau di dalam tubuh sendiri. Susunan saraf dan endokrin
merupakan dua sistem regulasi utama tubuh yang bekerja secara terpadu dan
berkesinambungan untuk memelihara homeostatis. Respon tubuh yang cepat terhadap
suatu stimulus diregulasi oleh susunan saraf, dimana semua stimulus yang
diterima akan segera dihantarkan secara cepat antar sel dan jaringan melalui
impuls elektrik dan senyawa kimia (neurotransmitter). Stimulus yang terjadi
karena perubahan lingkunagan akan disalurkan melalui saraf ke sumsum tulang
belakang dan otak, kemudian akan mengalami proses integrasi, analisa,
kombinasi, komparasi, kordinasi, dan akan dihantarkan kembali melalui saraf ke
otot dan kelenjar tubuh. Pengaruh
gangguan proses persarafan dapat
mengakibatkan gangguan pada system lain pada semua tingkat usia perkembangan.
II.
STANDAR KOMPETENSI
Standar kompetensi dalam blok
persarafan secara umum adalah sebagai berikut
a. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan asuhan
keperawatan pada pasien dengan gangguan persarafan pada segala tingkat usia
dengan menggunakan langkah-langkah proses keperawatan
b. Melakukan riset ( study literatur)
keperawatan sederhana pada pasien dengan gangguan persarafan pada segala
tingkat usia
III.
KOMPETENSI DASAR
Dalam
mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi pada blok sistem persarafan disini
mahasiswa dituntut untuk dapat mencapai target kompetensi diberbagai tingkat
usia perkembangan manusia dengan berbagai permasalahanya. Untuk lebih jelasnya
diuraikan dibawah ini:
1.
Mahasiswa
dapat menjelaskan mengenai perkembangan anatomi sistem persarafan dari
perkembangan sel janin sampai dengan proses degeneratif pada lanjut usia
2.
Mahasiswa
dapat menjelaskan mengenai fungsi fisiologis kerja sistem persarafan secara
normal dan bila terjadi gangguan patologis
3.
Mahasiswa
dapat menggambarkan mekanisme fisika yang terjadi pada kerja sistem persarafan
4.
Mahasiswa
dapat menjelaskan mekanisme kerja biokimia yang terjadi pada sistem persarafan
5.
Mahasiswa
dapat menyusun kerangka pathway pada gangguan sistem persarafan
6.
Mahasiswa
dapat menjelaskan mengenai konsep medis gangguan sistem persarafan (definisi,
etiologi, manifestasi klinis, komplikasi)
7.
Mahasiswa
dapat menyebutkan mekanisme kerja farmakologi (indikasi, efek samping, kontraindikasi)
pada terapi pengobatan penyakit sistem persarafan
8.
Mahasiswa
dapat melakukan pengkajian secara terfokus pada klien dengan gangguan sistem
persarafan
9.
Mahasiswa
dapat menyebutkan dan melakukan persiapan pemeriksaan laboratorium diagnostik terkait
pada gangguan sistem persarafan
10. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan
fisik terkait pada gangguan sistem persarafan
11. Mahasiswa dapat merumuskan masalah
(diagnosa keperawatan) pada klien dengan gangguan sistem persarafan
12. Mahasiswa dapat menyusun rencana asuhan
keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persarafan
13. Mahasiswa dapat melakukan implementasi
keperawatan (kebutuhan dasar – lanjut) pada klien dengan gangguan sistem persarafan
14. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi pada
klien dengan gangguan sistem persarafan
15. Mahasiswa dapat melakukan pencatatan /
pendokumentasian proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
persarafan
16. Mahasiswa dapat melakukan penyuluhan
kesehatan pada klien dengan gangguan sistem persarafan di tatanan klinik –
komunitas
17. Mahasiswa dapat melakukan tindakan
kolaborasi dengan tim gizi untuk klien dengan gangguan sistem persarafan
18. Mahasiswa dapat mengelola pasien dengan
gangguan sistem persarafan
19. Mahasiswa mampu melakukan bimbingan
beribadah pada pasien dengan gangguan sistem persarafan
20. Mahasiswa dapat melakukan riset
keperawatan sederhana pada pasien dengan gangguan sistem persarafan
Semua tujuan tersebut diatas harus dapat dicapai oleh setiap mahasiswa
dengan spesifikasi kasus minimal/ dasar pada pasien dengan gangguan sistem
persarafan pada berbagaai tingkat usia dan dalam keadaan gawat darurat
sekalipun. Adapun kompetensi kasus minimal dalam blok persarafan antara lain
sebagai berikut:
NO
|
Bahan Kajian Kasus
|
Keterangan
|
1
|
Cedera kepala
|
Anak, Dewasa, Lansia dan
Gawat Darurat
Anak, Dewasa, Lansia dan
Gawat Darurat
|
2
|
Trauma leher
|
|
3
|
Epilepsi
|
|
4
|
Hidrosefalus
|
|
5
|
Peradangan/ infeksi
|
|
6
|
Stroke
|
|
7
|
Gbs
|
|
8
|
Tetanus
|
|
9
|
Kejang demam
|
|
10
|
Parkinson
|
|
11
|
Alzhaimer
|
|
12
|
Cereberal palsy
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar