I.
Pendahuluan
Blok indra
membahas tentang review anatomi dan fisiologi sistem indra, identifikasi data, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan diagnostik, dan pengelolaan kasus pada klien dengan gangguan
sistem indra kususnya mata dan telinga. Dalam upaya untuk memelihara
homeostatis, tubuh selalu mengadakan reaksi penyesuaian terhadap perubahan yang
terjadi disekitar atau di dalam tubuh sendiri. Susunan indra merupakan termasuk
sistem utama tubuh yang bekerja secara terpadu dan berkesinambungan untuk
memelihara homeostatis. Respon tubuh yang cepat terhadap suatu stimulus
diregulasi oleh mata dan telinga, dimana semua stimulus yang diterima akan
segera dihantarkan secara cepat. Pengaruh gangguan proses indra dapat mengakibatkan gangguan
pada system lain pada semua tingkat usia
perkembangan.
II. Standar Kompetensi
Standar kompetensi dalam blok persarafan secara
umum adalah sebagai berikut
- Mahasiswa
diharapkan dapat menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
sistem indra khususnya mata dan telinga pada segala tingkat usia dengan
menggunakan langkah-langkah proses keperawatan
- Melakukan
riset ( study literatur) keperawatan sederhana pada pasien dengan gangguan
indra pada segala tingkat usia
III. Kompetensi Dasar
Dalam
mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi pada blok sistem indra (mata dan
telinga) disini mahasiswa dituntut untuk dapat mencapai target kompetensi
diberbagai tingkat usia perkembangan manusia dengan berbagai permasalahanya.
Untuk lebih jelasnya diuraikan dibawah ini:
1.
Mahasiswa
dapat menjelaskan mengenai perkembangan anatomi sistem indra dari perkembangan
sel janin sampai dengan proses degeneratif pada lanjut usia
2.
Mahasiswa
dapat menjelaskan mengenai fungsi fisiologis kerja sistem indra (mata dan
telinga) secara normal dan bila terjadi gangguan patologis
3.
Mahasiswa
dapat menggambarkan mekanisme fisika yang terjadi pada kerja sistem indra (mata
dan telinga)
4.
Mahasiswa
dapat menjelaskan mekanisme kerja biokimia yang terjadi pada sistem indra (mata
dan telinga)
5.
Mahasiswa
dapat menyusun kerangka pathway pada gangguan sistem indra (mata dan telinga)
6.
Mahasiswa
dapat menjelaskan mengenai konsep medis gangguan sistem indra (mata dan
telinga) definisi, etiologi, manifestasi
klinis, komplikasi.
7.
Mahasiswa
dapat menyebutkan mekanisme kerja farmakologi (indikasi, efek samping, kontraindikasi)
pada terapi pengobatan penyakit sistem indra (mata dan telinga)
8.
Mahasiswa
dapat melakukan pengkajian secara terfokus pada klien dengan gangguan sistem indra
(mata dan telinga)
9.
Mahasiswa
dapat menyebutkan dan melakukan persiapan pemeriksaan laboratorium diagnostik
terkait pada gangguan sistem indra (mata dan telinga)
10. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan
fisik terkait pada gangguan sistem indra (mata dan telinga)
11. Mahasiswa dapat merumuskan masalah
(diagnosa keperawatan) pada klien dengan gangguan sistem indra (mata dan
telinga)
12. Mahasiswa dapat menyusun rencana asuhan
keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem indra (mata dan telinga)
13. Mahasiswa dapat melakukan implementasi keperawatan
(kebutuhan dasar – lanjut) pada klien dengan gangguan sistem indra (mata dan
telinga)
14. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi pada
klien dengan gangguan sistem indra (mata dan telinga)
15. Mahasiswa dapat melakukan pencatatan /
pendokumentasian proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistem indra
(mata dan telinga)
16. Mahasiswa dapat melakukan penyuluhan
kesehatan pada klien dengan gangguan sistem indra (mata dan telinga) di tatanan
klinik – komunitas
17. Mahasiswa dapat melakukan tindakan
kolaborasi dengan tim gizi untuk klien dengan gangguan sistem indra (mata dan
telinga)
18. Mahasiswa dapat mengelola pasien dengan
gangguan sistem indra (mata dan telinga)
19. Mahasiswa mampu melakukan bimbingan
beribadah pada pasien dengan gangguan sistem indra (mata dan telinga)
20. Mahasiswa dapat melakukan riset
keperawatan sederhana pada pasien dengan gangguan sistem indra (mata dan
telinga).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar