Jumat, 21 Desember 2012

Blok Endokrin


A.    INTRODUKSI

Pada blok sistem Endokrin membahas tentang  proses Ekskresi dan sekresi kelenjar Endokrin. Pengaruh gangguan  proses Endokrin (hypo dan hiper) dapat mengakibatkan gangguan pada system lain seperti system kardiovaskuler,  system perkemihan, system muskuloskeletal, system pencernaan pada semua tingkat usia perkembangan.
Jika kelenjar endokrin  mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh.
Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon. Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah. Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon.
Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada dibawah kendali hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon. Misalnya kadar insulin meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah gula dari makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai sangat rendah.

B.     STANDAR KOMPETENSI :
Mahasiswa setelah melaksanakan proses pembelajaran diharapkan dapat menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan Endokrin pada segala usia dengan menggunakan langkah-langkah proses keperawatan.

C.    KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti proses pembelajaran selama blok endokrin:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai perkembangan anatomi kelenjar endokrin dari perkembangan sel janin – proses degeneratif pada lanjut usia
2.   Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai fungsi fisiologis kerja sistem endokrin secara normal dan bila terjadi gangguan patologis
3.      Mahasiswa dapat menggambarkan mekanisme fisika yang terjadi pada kerja sistem endokrin
4.      Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme kerja biokimia yang terjadi pada organ endokrin.
5.      Mahasiswa dapat menyusun kerangka patoflowdiagram pada gangguan sistem Endokrin
6.      Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai konsep medis gangguan sistem Endokrin (definisi, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi)
7.  Mahasiswa dapat menyebutkan mekanisme kerja farmakologi (indikasi,efek,efek samping, kontraindikasi) pada terapi pengobatan penyakit sistem endokrin
8.   Mahasiswa dapat melakukan pengkajian secara terfokus pada klien dengan gangguan sistem Endokrin
9.   Mahasiswa dapat menyebutkan dan melakukan persiapan pemeriksaan laboratorium diagnostik pada gangguan sistem Endokrin
10.  Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan fisik pada gangguan sistem Endokrin
11.  Mahasiswa dapat menyusun analisa data dan merumuskan masalah (diagnosa keperawatan) pada klien dengan gangguan sistem Endokrin
12.  Mahasiswa dapat menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem Endokrin
13.  Mahasiswa dapat melakukan implementasi keperawatan (kebutuhan dasar – lanjut) pada klien dengan gangguan sistem Endokrin
14.  Mahasiswa dapat melakukan evaluasi pada klien dengan gangguan sistem Endokrin
15.  Mahasiswa dapat melakukan pencatatan / pendokumentasian proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistem Endokrin dengan benar
16.  Mahasiswa dapat melakukan penyuluhan kesehatan pada klien dengan gangguan sistem Endokrin di tatanan klinik – komunitas
17.  Mahasiswa dapat melakukan tindakan kolaborasi dengan tim gizi untuk klien dengan gangguan sistem Endokrin
18.  Mahasiswa dapat mengelola pasien dengan gangguan sistem Endokrin.
19. Mahasiswa mampu membimbing beribadah pada pasien dengan gangguan sistem Endokrin.

Jumat, 14 Desember 2012

Profil Lulusan Ners


Profil lulusan merupakan langkah dasar dalam menyusun kurikulum yang berbasis kompetensi. Profil lulusan ners Stikes Muhammadiyah Gombong adalah sebagai berikut :
1.         Care Provider ( Pemberi asuhan keperawatan )
2.         Community Leader
3.         Educator ( Pendidik kesehatan bagi klien dan keluarga )
4.         Manager ( Pengelola asuhan keperawatan )
5.         Researcher ( Peneliti pemula )

Sebagai pemberi pelayanan professional, seorang ners mempunyai kompetensi sebagai berikut :
1.         Mampu berkomunikasi secara efektif
2.         Mampu menerapkan aspek etik dan legal dalam praktik keperawatan
3.         Mampu melaksanakan asuhan keperawatan professional di klinik dan komunitas
4.         Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen keperawatan
5.         Mampu menjalin hubungan interpersonal
6.         Mampu melakukan penelitian sederhana
7.         Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus menerus atau sepanjang hayat
8.     Mampu mengembangkan kegiatan dakwah melalui praktik keperawatan.
Sumber: Panduan Profesi Ners 2012
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...